Profil Desa Rimun

Ketahui informasi secara rinci Desa Rimun mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Rimun

Tentang Kami

Profil Desa Rimun, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo. Mengupas potensi desa di kawasan perbukitan yang subur, dikenal sebagai sentra perkebunan cengkeh dan durian, dengan kehidupan sosial yang erat di tengah tantangan geografis dan keindahan alam yang

  • Bentang Alam Perbukitan yang Subur

    Desa Rimun memiliki karakteristik geografis yang khas berupa perbukitan hijau dan subur, menjadi fondasi utama bagi potensi pertanian dan keindahan alamnya.

  • Pusat Ekonomi Perkebunan Unggulan

    Perekonomian desa secara dominan ditopang oleh komoditas perkebunan bernilai tinggi, terutama cengkeh, durian, dan hasil kayu, yang menjadi sumber kesejahteraan utama masyarakat.

  • Komunitas Tangguh Menghadapi Tantangan Geografis

    Masyarakat Desa Rimun telah beradaptasi dan menunjukkan ketangguhan dalam menghadapi tantangan khas daerah perbukitan, seperti akses infrastruktur dan mitigasi risiko bencana alam.

XM Broker

Jauh dari hiruk pikuk dataran rendah yang didominasi hamparan sawah, Desa Rimun menyajikan sebuah lanskap dan ritme kehidupan yang berbeda. Terletak di kawasan perbukitan Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, desa ini ialah sebuah mozaik asri di mana permukiman penduduk tersebar di antara lebatnya kebun cengkeh, rimbunnya pohon durian dan hijaunya hutan rakyat. Desa Rimun merupakan representasi dari desa agraris berbasis perkebunan, tempat masyarakatnya hidup harmonis dengan alam, mengandalkan kemurahan bumi sambil terus beradaptasi dengan tantangan topografi yang unik. Profil ini akan mengupas secara mendalam setiap aspek yang membentuk Desa Rimun, dari potensi geografisnya hingga denyut nadi sosial ekonominya.

Kondisi Geografis: Pesona dan Tantangan di Ketinggian

Desa Rimun secara administratif merupakan bagian dari Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. Letaknya di area perbukitan, yang menjadi bagian dari lereng Pegunungan Menoreh, memberikan desa ini karakteristik yang sangat berbeda dari desa-desa di dataran rendah. Wilayahnya didominasi oleh kontur tanah yang bergelombang, dari perbukitan landai hingga lereng yang cukup curam. Batas-batas administratifnya meliputi: di sebelah utara berbatasan dengan Desa Kalisemo, di sebelah timur dengan Desa Sedayu, di sebelah selatan dengan Desa Guyangan, dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Loano.Luas wilayah Desa Rimun tercatat sekitar 4,50 kilometer persegi (450 hektare), menjadikannya salah satu desa yang cukup luas di Kecamatan Loano. Berdasarkan data kependudukan per tahun 2024, desa ini dihuni oleh sekitar 2.900 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, tingkat kepadatan penduduknya berada di angka 644 jiwa per kilometer persegi. Angka kepadatan yang relatif rendah ini merefleksikan pola permukiman yang menyebar, di mana kelompok-kelompok rumah penduduk (dusun) terpisah oleh lahan perkebunan, tegalan, dan hutan.Topografi perbukitan ini di satu sisi menjadi anugerah. Udaranya sejuk, tanahnya subur untuk komoditas perkebunan tertentu, dan pemandangan alamnya sangat mempesona. Sumber-sumber mata air banyak ditemukan di desa ini, menjadi sumber air bersih utama bagi masyarakat. Namun di sisi lain, kondisi geografis ini juga menghadirkan tantangan, terutama terkait pembangunan infrastruktur jalan yang lebih sulit dan mahal, serta adanya potensi risiko bencana alam seperti tanah longsor di musim penghujan.

Perekonomian Desa: Nadi Kehidupan dari Pohon Cengkeh dan Durian

Pilar utama yang menopang perekonomian Desa Rimun ialah sektor perkebunan. Berbeda dengan desa dataran rendah yang mengandalkan padi, di Rimun, komoditas bernilai ekonomis tinggi seperti cengkeh dan durian menjadi primadona. Pohon-pohon cengkeh menjulang di hampir setiap kebun milik warga, menjadi investasi jangka panjang yang hasilnya dipanen setiap tahun. Saat musim panen cengkeh tiba, aktivitas ekonomi di desa meningkat pesat, melibatkan banyak tenaga kerja untuk proses pemetikan dan pengeringan.Selain cengkeh, Desa Rimun juga dikenal sebagai salah satu daerah penghasil durian berkualitas di Purworejo. Berbagai varietas durian lokal tumbuh subur di wilayah ini. Musim panen durian menjadi momen yang ditunggu-tunggu, tidak hanya oleh petani tetapi juga oleh para pedagang dan pecinta durian dari berbagai daerah yang datang langsung ke desa. Aktivitas ekonomi musiman ini memberikan suntikan pendapatan yang signifikan bagi masyarakat.Seorang petani senior di Desa Rimun menuturkan, "Hidup kami di sini bergantung pada kebun. Saat panen cengkeh atau durian tiba, saat itulah ekonomi desa benar-benar berputar. Hasilnya kami gunakan untuk kebutuhan sehari-hari, biaya sekolah anak, dan juga untuk menabung."Di luar dua komoditas utama tersebut, masyarakat juga membudidayakan tanaman lain seperti kelapa, manggis, serta tanaman kayu seperti jati dan sengon sebagai bentuk investasi jangka panjang. Pertanian lahan kering (tegalan) juga diusahakan untuk menanam tanaman pangan sekunder seperti singkong dan jagung untuk konsumsi sendiri. Keberadaan kelompok-kelompok tani (gapoktan) di desa ini memegang peranan penting dalam peningkatan kapasitas petani, baik dalam hal teknik budidaya maupun dalam upaya pemasaran hasil panen secara kolektif.

Struktur Sosial dan Pemerintahan Desa

Pola permukiman yang tersebar di beberapa dusun membentuk struktur sosial yang unik di Desa Rimun. Meskipun secara fisik terpisah oleh kebun dan perbukitan, ikatan sosial antarwarga terjalin dengan sangat erat. Semangat gotong royong menjadi perekat utama komunitas. Kegiatan kerja bakti untuk memperbaiki jalan setapak yang rusak, membersihkan lingkungan, atau membangun fasilitas umum menjadi pemandangan yang lazim. Solidaritas warga juga sangat terasa ketika ada yang mengadakan hajatan atau tertimpa musibah.Pemerintah Desa Rimun, yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa dan didukung oleh jajaran perangkat desa, menghadapi tantangan tersendiri dalam memberikan pelayanan yang merata. Upaya pembangunan infrastruktur harus dilakukan secara adil agar dapat dirasakan oleh seluruh warga di setiap dusun, termasuk yang lokasinya paling terpencil. Pengelolaan Dana Desa diprioritaskan untuk program-program yang paling mendesak, seperti pembukaan dan perkerasan jalan antar dusun, pembangunan talud penahan longsor, serta program pemberdayaan ekonomi yang berbasis pada potensi lokal.Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menjalankan fungsi pengawasan dan legislasi dengan aktif, memastikan setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah desa selaras dengan aspirasi masyarakat. Proses perencanaan pembangunan yang partisipatif melalui musyawarah dusun dan musyawarah desa menjadi kunci untuk menjaga keharmonisan dan rasa memiliki warga terhadap kemajuan desa mereka.

Kehidupan Komunitas: Harmoni dalam Kesederhanaan

Ritme kehidupan di Desa Rimun berjalan lebih tenang, selaras dengan alam sekitarnya. Jauh dari kebisingan kota, masyarakat menjalani keseharian mereka dengan bersahaja. Mayoritas penduduknya beragama Islam, dan nilai-nilai religius menjadi panduan dalam kehidupan bermasyarakat. Masjid dan musala yang tersebar di setiap dusun tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan sosial dan pendidikan agama bagi anak-anak.Tradisi dan budaya lokal masih dijaga dengan baik. Berbagai upacara adat yang berkaitan dengan siklus pertanian atau syukuran desa menjadi momen penting yang mempertemukan seluruh warga. Kesenian lokal, meskipun mungkin tidak sebesar di daerah lain, tetap lestari sebagai bagian dari ekspresi budaya masyarakat. Kehidupan yang sederhana namun penuh dengan kehangatan interaksi sosial menjadi ciri khas komunitas Desa Rimun.

Infrastruktur dan Aksesibilitas

Infrastruktur, terutama jalan, menjadi isu sentral di wilayah perbukitan seperti Desa Rimun. Pemerintah desa secara bertahap terus berupaya meningkatkan kualitas jalan desa. Jalan utama yang menghubungkan Desa Rimun dengan pusat kecamatan sudah beraspal, namun jalan-jalan penghubung antar dusun sebagian besar masih berupa jalan perkerasan atau jalan tanah. Kondisi ini menjadi tantangan saat musim hujan, di mana jalan bisa menjadi licin dan sulit dilalui.Untuk kebutuhan air bersih, masyarakat banyak mengandalkan sumber mata air alami yang kualitasnya sangat baik. Jaringan listrik dari PLN telah menjangkau hampir seluruh permukiman, memungkinkan warga mengakses informasi dan teknologi modern. Namun sinyal telekomunikasi di beberapa titik mungkin masih belum stabil karena terhalang oleh kontur perbukitan.Di bidang pendidikan, terdapat Sekolah Dasar (SD) Negeri di Desa Rimun yang melayani kebutuhan pendidikan dasar anak-anak setempat. Untuk melanjutkan ke jenjang SMP dan SMA, siswa harus menempuh perjalanan ke pusat kecamatan. Fasilitas kesehatan dasar dilayani oleh Posyandu yang aktif setiap bulannya serta bidan desa yang siaga melayani warga.

Penutup

Desa Rimun ialah etalase dari kehidupan di perbukitan Purworejo yang kaya akan potensi namun juga sarat dengan tantangan. Kekuatan utamanya terletak pada kesuburan tanahnya yang mampu menghasilkan komoditas perkebunan bernilai tinggi serta pada ketangguhan dan solidaritas masyarakatnya. Desa ini adalah bukti bahwa kesejahteraan dapat tumbuh dari rimbunnya pepohonan dan eratnya ikatan sosial. Masa depan Desa Rimun bergantung pada kemampuan untuk terus berinovasi dalam sektor pertanian, meningkatkan infrastruktur untuk membuka akses pasar yang lebih luas, serta menjaga kelestarian lingkungan sebagai aset yang paling berharga.